#CintaZakatMenyejahterakanUmmat #BerkahBerzakat

5 Ragam Tradisi Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia 

04/09/2025 | Humas BAZNAS Kutim

Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, dengan beragamanyanya, perayaan Maulid bukan hanya sekadar acara religius, tapi juga dibungkus dengan kekayaan tradisi lokal yang unik dan penuh makna. Menariknya, hampir setiap daerah punya cara tersendiri untuk mengekspresikan rasa cinta kepada Rasulullah. berikut 5 tradisi maulid nabi yang patut kamu tau!

  1. Gerantung 

Melansir dari web resmi Antaranews.com, Tradisi Gerantung berasal dari Desa Dasan Beleq, Lombok Utara. Dalam tradisi ini unik, masyarakat membunyikan alat musik tradisional suku Dayak bernama gerantung, yang termasuk jenis idiofon dan dibuat dari logam campuran seperti besi, kuningan, serta perunggu. Pada peringatan Maulid Nabi, dentuman gerantung menggema tanpa henti selama lebih dari 24 jam, tepat hingga pergantian 12 Rabiul Awal.

  1. Baayun Maulid

Melansir dari situs mediaindonesia.com , Tradisi yang satu ini berasal dari Kalimantan Selatan. masyarakat Banjar merayakan Maulid Nabi dengan tradisi khas yang disebut Baayun Maulid. Dalam prosesi ini, orang tua mengayun bayi atau anak-anak mereka sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. sambil diiringi dengan lantunan syair maulid mengiringi gerakan ayunan. Lewat syair tersebut, orang tua menyampaikan kasih sayang sekaligus doa-doa terbaik agar anak-anak tumbuh dalam keberkahan.

  1. Ampyang

Mengutip informasi dari Antaranews.com, Tradisi Ampyang masih dilestarikan warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Menurut informasi dari situs resmi mediaindonesia.com, tradisi ini sudah ada sejak akhir abad ke-15 pada masa Tjie Wie Gwan, pendakwah Islam keturunan Tiongkok yang turut membangun Masjid At Taqwa Loram Kulon. Meski sempat terhenti di tahun 1960-an, tradisi ini kembali digelar sejak 1995 dan terus berlangsung hingga kini.

Ampyang sendiri merujuk pada kerupuk berbahan tepung berbentuk bulat dengan berbagai warna. Dalam perayaan, warga membuat gunungan makanan yang dihias ampyang, lalu membagikannya. Sajian khas yang sering hadir adalah nasi kepal yang dibungkus daun jati.

  1. Bungo Lado 

Kabupaten Padang Pariaman di Sumatera Barat memiliki tradisi unik bernama Bungo Lado dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut informsi resmi dari urau.co,  Pada tradisi ini, masyarakat membuat pohon hias yang dipenuhi dengan uang kertas berbagai nominal hasil iuran bersama. Pohon tersebut kemudian diarak menuju masjid atau surau, lalu uang yang terpasang disumbangkan untuk kepentingan rumah ibadah.

Tradisi Bungo Lado bukan hanya wujud rasa syukur, tetapi juga menjadi ajang berlomba dalam kebaikan. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mengumpulkan dana untuk pembangunan masjid, surau, dan kebutuhan umat secara lebih luas.

 

  1. Maudu’ Lompoa

melansir dari Urau.co, tradisi Maudu’ Lompoa atau “Maulid Besar” adalah perayaan khas masyarakat Desa Cikoang, Takalar, Sulawesi Selatan, yang berakar dari ajaran Sayyid Jalaluddin al-Aidid sejak abad ke-17. Perayaan ini memadukan nilai agama dan budaya bahari melalui penyajian songkolo’, perahu hias, arak-arakan di Sungai Cikoang, pembacaan shalawat, dan ceramah. Selain memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Maudu’ Lompoa juga mempererat ikatan sosial masyarakat lewat semangat gotong royong dan rasa syukur bersama.

 

Beragam tradisi Maulid Nabi di Indonesia menunjukkan betapa kaya dan berwarnanya budaya bangsa dalam merayakan kelahiran Rasulullah SAW. Setiap daerah menghadirkan cara yang berbeda-beda, namun tetap mengandung makna syukur, doa, serta cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini bukan hanya warisan leluhur yang patut dijaga, tetapi juga menjadi jembatan untuk mempererat persaudaraan, menumbuhkan semangat gotong royong, dan memperkuat identitas keislaman yang berpadu harmonis dengan kearifan lokal.

Penulis & Poster : Mona - Tim PKL Mahasiswi STAIS

KABUPATEN KUTAI TIMUR

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12