WhatsApp Icon
BAZNAS RI Terapkan Sertifikasi Online, Dorong Pemerataan Kualitas Amil Zakat di Indonesia

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS RI menghadirkan Sertifikasi Jarak Jauh (SJJ) atau online bagi para amil zakat di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pemerataan kualitas dan profesionalisme amil di berbagai daerah.

Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian Selasa Pagi bertema “Optimalisasi Perjuangan Amil Dengan Sertifikasi Online” yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Selasa (4/11/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Kepala LSP BAZNAS RI Dr. Muhammad Choirin, Lc, M.A., serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

Pimpinan BAZNAS RI, Dr. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, menyambut baik kebijakan baru dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang memungkinkan LSP BAZNAS menyelenggarakan Sertifikasi Jarak Jauh. Menurutnya, langkah ini menjadi solusi efisien sekaligus meringankan beban biaya bagi para calon peserta sertifikasi yang selama ini terkendala transportasi dan akomodasi ke kota besar.

“Ini kabar baik bagi para amil di daerah, karena sertifikasi online memungkinkan mereka mengikuti uji kompetensi tanpa harus hadir secara fisik, dengan tetap mengacu pada standar pengawasan BNSP sehingga tidak mengurangi kualitas penilaiannya,” ujar Nadratuzzaman.

Lebih lanjut, ia berharap agar langkah ini menjadi lompatan penting dalam mewujudkan profesionalisme para amil dan amilat. Dengan sertifikasi online ini, profesi amil tidak hanya diakui secara resmi, tetapi juga mendapatkan legitimasi personal yang kuat.

"Kita sudah memiliki Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI), sehingga akan terasa kurang lengkap jika menjadi anggota AAZRI tanpa memiliki sertifikat profesi amil,” ujar Nadratuzzaman.

Nadratuzzaman juga berharap, ke depannya, LSP BAZNAS RI bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BAZNAS bisa menyiapkan program pelatihan jarak jauh, seperti video pembelajaran yang mendukung sistem sertifikasi ini.  "Dengan begitu, peserta sudah paham materinya sejak awal. Jadi ketika diskusi, bisa lebih fokus dan mendalam,” ujar Nadratuzzaman.

“Profesi amil adalah profesi yang disebut langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Karena itu, jangan sampai Allah sudah mengakuinya, tapi manusia belum. Agar pengakuan itu lengkap, amil perlu mengikuti sertifikasi di LSP BAZNAS RI. Dengan begitu, akan bertemulah dua pengakuan: pengakuan ilahiyah dan pengakuan duniawi,” ucap Nadratuzzaman.

Sementara itu, Kepala LSP BAZNAS RI Dr. Muhammad Choirin, Lc, M.A., menjelaskan, izin pelaksanaan Sertifikasi Jarak Jauh telah diperoleh melalui SK Ketua BNSP No. KEP.2251/BNSP/IX/2025. Ia menegaskan, meski dilakukan secara daring, proses asesmen tetap mengikuti ketentuan dan standar mutu yang ketat, termasuk penggunaan kamera pengawas selama ujian berlangsung.

"Latar belakang sertifikasi online ini tidak terlepas dari kebijakan BNSP yang semula dikembangkan saat pandemi COVID-19. Setelah sempat dimoratorium, izin pelaksanaan kembali dibuka untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin tetap memperoleh sertifikasi secara efisien," ujarnya.

Ia menambahkan, tingginya biaya transportasi dan akomodasi selama ini menjadi hambatan utama bagi calon peserta di daerah. Berdasarkan data 2025, pelaksanaan sertifikasi di luar Jakarta baru menjangkau kota besar seperti Semarang, Makassar, dan Pekanbaru. Akibatnya, jumlah amil tersertifikasi dari daerah dengan ongkos transportasi tinggi masih rendah.

“Dengan sertifikasi online, amil dari berbagai wilayah Indonesia, bahkan yang jauh dari kota besar, dapat mengikuti sertifikasi tanpa harus datang ke lokasi ujian. Ini akan membuka kesempatan lebih luas bagi pemerataan kualitas amil di seluruh tanah air,” ujarnya.

Lebih lanjut, Choirin mengatakan, LSP BAZNAS telah menerbitkan 3.295 sertifikat profesi amil dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018–2025). Meski demikian, Choirin mengakui bahwa peta sebaran peserta masih tersentralisasi di Pulau Jawa. "Melalui program Sertifikasi Jarak Jauh, kami menargetkan peningkatan signifikan di wilayah luar Jawa dengan membuka klaster-klaster sertifikasi baru," kata Choirin.

Choirin menjelaskan, saat ini sekitar 15 persen asesor di LSP BAZNAS berasal dari kalangan ahli, termasuk komisioner bidang zakat dan wakaf, profesor ekonomi syariah, hingga praktisi berpengalaman di lembaga zakat nasional. “Dengan pengalaman dan kredibilitas asesor yang tinggi, kami optimistis penyelenggaraan SJJ tetap menjaga kualitas asesmen,” katanya.

-------------

Informasi Pusdiklat 0822-2706-0666

04/11/2025 | Kontributor: Humas Baznas RI
BAZNAS Salurkan Kaki Prostetik Bantu Penyandang Disabilitas di Kepulauan Seribu

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan bantuan kaki prostetik kepada seorang penyandang disabilitas, Suryani, warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, di Klinik Tuna Daksa, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Suryani kehilangan kaki kanannya akibat komplikasi diabetes yang dideritanya. Selama empat bulan terakhir, ia harus menggunakan tongkat dan bergantung pada bantuan orang lain untuk beraktivitas. Kini, dengan bantuan kaki prostetik dari BAZNAS, Suryani mulai kembali berlatih berjalan dan beradaptasi dengan alat bantu barunya.

Sekretaris Utama BAZNAS, H. Subhan Cholid, menyampaikan bahwa bantuan berupa pemberian kaki prostetik tersebut merupakan wujud kepedulian BAZNAS terhadap penyandang disabilitas yang membutuhkan dukungan agar dapat hidup lebih mandiri.

“Kami di BAZNAS meyakini bahwa setiap mustahik memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Bantuan kaki prostetik ini bukan hanya alat bantu berjalan, tetapi juga simbol semangat agar penerima dapat kembali percaya diri, mandiri, dan produktif,” ujar Subhan di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ia menegaskan, program bantuan alat bantu berjalan merupakan bagian dari misi BAZNAS dalam menebar manfaat zakat secara luas dan tepat sasaran, terutama bagi masyarakat yang hidup di daerah kepulauan dan sulit dijangkau.

“BAZNAS terus berupaya menjangkau masyarakat hingga ke pelosok, termasuk wilayah Kepulauan Seribu. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada mustahik yang terlewat dari perhatian, di mana pun mereka berada,” ucap Subhan.

Subhan menambahkan, dukungan terhadap penyandang disabilitas juga menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial.

“Kami ingin kehadiran BAZNAS benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bantuan seperti ini menjadi bukti nyata bagaimana zakat dapat mengembalikan harapan dan membuka peluang baru bagi para penerima,” kata Subhan.

Sementara itu, Suryani mengaku sangat bersyukur atas bantuan kaki prostetik dari BAZNAS. Dengan kaki prostetik tersebut, ia merasa memiliki semangat baru untuk beraktivitas dan tidak lagi terlalu bergantung pada orang lain.

03/11/2025 | Kontributor: Humas Baznas RI
DAY 3 SIMULASI PELATIHAN BTB SE-KALTIM

Hari terakhir dalam Agenda Pelatihan BAZNAS Tanggap Bencana Se-Kaltim yaitu diisi oleh satu materi dari Pak Dede Nurjaman Staf BTB BAZNAS RI, kemudian dilanjut pengarahan sekaligus memimpin Simulasi Bencana oleh Pak Anda Staf BTB BAZNAS RI.

Agenda outdoor yang dengan target untuk menyelamatkan 7 korban terluka, namun dikarenakan simulasi tetap diselingi tawa canda oleh para peserta agar tidak terlalu kaku dan meningkatkan bounding antar peserta.

Walaupun dengan kondisi area yang cukup luas dan korban yang "bersembunyi" sehingga cukup sulit ditemukan, alhamdulillah 7 korban tersebut berhasil diselamatkan.

31/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kutim
PENUTUPAN & PENGUKUHAN PELATIHAN BAZNAS TANGGAP BENCANA SE-KALTIM

SANGATTA - 31 Oktober 2025 dilakukan penutupan sekaligus pengukuhan kepada para peserta Pelatihan Manajemen Tingkat Dasar BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Se-Kalimantan Timur dan Kecamatan Kutai Timur. Agenda ini ditutup langsung oleh Ketua BAZNAS Kutai Timur, Drs. KH. Masnip Sofwan bersama Jajaran Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kutai Timur, BAZNAS Provinsi Kaltim dan Tim BTB BAZNAS RI.

Agenda yang dilakukan di Halaman Masjid Agung Al Faruq yang juga satu wilayah dengan Kantor BAZNAS Kab. Kutai Timur ini diharapkan sebagai pembentukan sistem relawan tanggap bencana yang mandiri dan berkelanjutan di setiap kabupaten/kota, dapat bergerak cepat, dan terkoordinasi, untuk memberikan bantuan dan siap digerakkan kapan saja.

"BAZNAS Kutai Timur mengucapkan terimakasih banyak kepada Tim BTB BAZNAS RI, Baznas Provinsi Kaltim, Baznas Kabupaten/Kota Se-Kaltim, dan rekan-rekan dari Kecamatan se-Kutai Timur. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita dapat saling berkesinambungan saling berkoordinasi melalui grup yang sudah ada untuk saling menginfokan apabila terdapat bencana yang ada di daerah masing-masing. Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara ini dilaksanakan, sampai ketemu di lain waktu. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil'alamin Pelatihan Dasar Tanggap Bencana dinyatakan di tutup." tutup Ketua BAZNAS Kutim.

31/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Tanggap Bencana Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak Banjir Bandang Cisolok Sukabumi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) bergerak cepat memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Sejak Senin (27/10/2025), tim relawan BAZNAS telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan aksi tanggap darurat dan pelayanan kemanusiaan. Tim yang terdiri atas personel BTB dan relawan lokal melakukan berbagai kegiatan mulai dari aksi bersih-bersih (Aksi Resik), pendirian dapur air, hingga distribusi makanan siap saji bagi para penyintas dan relawan di lapangan. 

Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat para relawan yang langsung turun membantu masyarakat sejak hari pertama sebagai wujud nyata dari komitmen BAZNAS untuk selalu hadir bersama masyarakat dalam situasi darurat.

“Kita tidak hanya fokus pada bantuan logistik, tapi juga memastikan warga mendapat dukungan moral dan pelayanan dasar yang layak,” ujar Imdadun di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, koordinasi antara BAZNAS, relawan, dan para pemangku kepentingan di daerah menjadi kunci keberhasilan penanganan awal bencana.

“Sinergi ini penting agar setiap langkah penanganan lebih efektif dan tepat sasaran. Kita juga terus melakukan asesmen kebutuhan agar bantuan lanjutan bisa diberikan sesuai kondisi lapangan,” ucap Imdadun.

Imdadun mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, BAZNAS Tanggap Bencana bersama relawan menyalurkan bantuan melalui dapur air yang melayani hingga 200 porsi per hari, serta mendistribusikan makanan siap saji kepada warga di titik-titik pengungsian.

“Selain itu, tim juga melakukan asesmen di Kampung Pamokohan, Desa Sukarame, yang terdampak longsor,” jelasnya.

Sementara itu, relawan BAZNAS Tanggap Bencana, Ade Hilman menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi di Cisolok dan siap menambah dukungan bila situasi masih membutuhkan penanganan lanjutan.

“Kami mengajak masyarakat untuk terus mendoakan para penyintas dan mendukung program-program kemanusiaan BAZNAS agar penanganan bencana bisa berjalan berkelanjutan,” katanya.

30/10/2025 | Kontributor: Humas Baznas RI

Berita Terbaru

BAZNAS RI Dorong Kolaborasi Global untuk Kemanusiaan di WZWF Malaysia
BAZNAS RI Dorong Kolaborasi Global untuk Kemanusiaan di WZWF Malaysia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyatakan dukungan penuh terhadap The WZWF Kuching Declaration 2025 yang dihasilkan pada ajang World Zakat and Waqf Forum (WZWF) ke-14 di Kuching, Malaysia. Deklarasi tersebut menegaskan komitmen global untuk memperkuat tata kelola zakat dan wakaf, mendorong transformasi digital, serta membangun solidaritas kemanusiaan lintas negara. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Dr. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, M.Ec., Ph.D., menyampaikan, resolusi ini sejalan dengan arah kebijakan BAZNAS dalam memperluas peran zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan dunia. “BAZNAS RI menyambut baik semangat Deklarasi Kuching 2025 yang menegaskan zakat dan wakaf bukan hanya instrumen keagamaan, tetapi fondasi peradaban baru yang menjunjung keadilan sosial, solidaritas kemanusiaan, dan tanggung jawab global,” ujar Prof. Nadra, di Malaysia, Rabu (15/10/2025). Ia menambahkan, poin kesepuluh dalam resolusi, yaitu Amanah for Humanity: Rebuilding Palestine, menjadi salah satu fokus penting bagi BAZNAS RI dalam memperkuat kolaborasi antarnegara. “Komitmen bersama untuk membantu rekonstruksi Palestina menunjukkan bahwa zakat dan wakaf dapat menjadi kekuatan nyata dalam membangun perdamaian dan kemandirian umat. Indonesia melalui BAZNAS siap menjadi bagian aktif dalam mekanisme kolaboratif ini,” tegasnya. Selain dukungan terhadap aspek kemanusiaan, Prof. Nadra juga menyoroti pentingnya implementasi transformasi digital dan tata kelola berbasis data sebagaimana tercantum dalam poin ketiga deklarasi. “Digitalisasi zakat dan wakaf harus menjadi agenda bersama lembaga-lembaga dunia agar pengelolaan dana umat semakin transparan, akuntabel, dan dapat diukur dampaknya,” jelasnya. Melalui forum WZWF 2025, BAZNAS RI mendorong penguatan kerja sama riset, pengembangan sistem global zakat-wakaf, serta penyusunan kerangka akuntabilitas internasional 2026–2030 sebagaimana diamanatkan dalam resolusi. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas lembaga zakat dunia dalam menjawab tantangan kemiskinan, ketimpangan, dan krisis kemanusiaan global. “BAZNAS RI percaya, sinergi antarnegara dan lembaga zakat akan melahirkan Global Zakat and Waqf Order yang lebih adil, modern, dan berkelanjutan. Kami siap berkontribusi melalui kolaborasi, inovasi digital, dan inisiatif kemanusiaan,” ucapnya.
BERITA16/10/2025 | Humas Baznas RI
BAZNAS RI Resmikan RSB Pohuwato Gorontalo
BAZNAS RI Resmikan RSB Pohuwato Gorontalo
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Pemerintah Kabupaten Pohuwato meresmikan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Pohuwato, sebagai upaya memperluas layanan kesehatan gratis dan berkualitas bagi masyarakat tidak mampu di Provinsi Gorontalo. Saat ini, RSB Pohuwato merupakan RSB pertama dan satu-satunya di Provinsi Gorontalo. Berdirinya RSB Pohuwato menambah panjang deretan Rumah Sehat BAZNAS, ada total 36 RSB di seluruh Indonesia saat ini, yang telah berdiri dan dalam proses pembangunan. Acara peresmian berlangsung di lokasi RSB Pohuwato, Rabu (15/10/2025). Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA., CFRM, Wakil Bupati Pohuwato Iwan Syafruddin Adam, S.H., Anggota DPD RI H. Syarief Mbuinga, S.Pd.I., SE., MM., beserta jajaran. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA., CFRM, menyampaikan BAZNAS selalu memastikan penyaluran zakat ini secara tepat sasaran, salah satunya melalui program Rumah Sehat BAZNAS di Pohuwato ini. “Kami bersyukur atas peresmian Rumah Sehat BAZNAS Pohuwato ini. Ini merupakan bukti bahwa zakat tidak hanya bicara tentang santunan, tetapi juga tentang penguatan layanan dasar umat, salah satunya kesehatan,” ujarnya. Achmad mengatakan, Rumah Sehat BAZNAS diharapkan tidak hanya menjadi tempat berobat, tetapi juga pusat edukasi kesehatan masyarakat. "Kita ingin para mustahik tidak hanya sembuh dari penyakit, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga." “Zakat punya potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Melalui program seperti Rumah Sehat, kami ingin memastikan bahwa zakat benar-benar memberi dampak nyata—mengobati yang sakit, memberdayakan yang lemah, dan menyehatkan bangsa,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Pohuwato, Iwan Syafruddin Adam, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas berdirinya Rumah Sehat BAZNAS di wilayahnya. “Kami bersyukur, masyarakat Pohuwato kini memiliki Rumah Sehat BAZNAS yang sudah lama dinantikan. Banyak warga bertanya kapan layanan ini dimulai, dan hari ini menjadi momentum terbaik bagi kita semua,” ujarnya. Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung keberlanjutan program BAZNAS. Adapun Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kabupaten Pohuwato Mohammad Muzali Hunowu, SS. menuturkan, proses pendirian RSB Pohuwato tidak lepas dari dukungan penuh BAZNAS RI dan sinergi berbagai pihak di daerah. Lebih lanjut, ia menjelaskan, lahan tempat berdirinya RSB merupakan hibah dari Pemerintah Daerah Pohuwato, sebelumnya bekas Puskesmas Marisan dengan luas hampir satu hektare. “Kami akan terus mengembangkan layanan ini. Saat ini masih Klinik Pratama, insya Allah ke depan bisa menjadi klinik utama dengan layanan rawat inap. Kami juga mengajak perusahaan dan muzaki di daerah untuk turut berpartisipasi memperkuat layanan kesehatan gratis ini,” ujar Muzali. Rumah Sehat BAZNAS Pohuwato merupakan hasil kolaborasi antara BAZNAS RI, BAZNAS Kabupaten Pohuwato, dan Pemerintah Daerah Pohuwato. RSB ini dihadirkan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah diakses dan gratis bagi para mustahik, sekaligus mendukung program kesehatan nasional secara preventif, promotif, dan rehabilitatif. Dalam tahun-tahun terakhir, penerima manfaat RSB terus meningkat, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 248.331 penerima manfaat di seluruh Indonesia, dan terus bertambah, karena masifnya tenaga medis RSB dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
BERITA15/10/2025 | Humas Baznas RI
Rapat Koordinasi Pengelolaan ZIS Bendahara Pengumpul Zakat
Rapat Koordinasi Pengelolaan ZIS Bendahara Pengumpul Zakat
Rabu, 15 Oktober 2025 BAZNAS Kabupaten Kutai Timur Bersama Bankkaltimtara melakukan Rapat Koordinasi Pengelolaan ZIS dengan Bendahara Dinas/Instansi Kabupaten Kutai Timur. Agenda diawali dengan doa oleh Kepala Pelaksana Lukman Affandi, M.H. dan sambutan oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Kutai Timur Drs. KH. Masnip Sofwan yang mengucapkan terimakasih kepada Bendahara yang telah hadir dan menyampaikan program kerja BAZNAS yang sudah berjalan sendiri maupun melalui kerjasama dengan instansi lain. "Bapak/Ibu berkat dana yang kita kumpulkan BAZNAS dapat menyalurkan bantuan salah satunya untuk lansia fakir/miskin yang selalu kami salurkan tiap bulannya, adapula yang bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk BAZNAS Tanggap Bencana seperti Kebakaran, Banjir. Kerjasama dengan Perkim untuk rehab rumah, dengan Dinas Pendidikan kami salurkan tiap tahun bantuan pendidikan anak kurang mampu, beasiswa kuliah di SEBI Depok, Ibnu Katsir Jember dan Al-Azhar Mesir. Kami juga menyalurkan bantuan untuk seluruh pesantren di Kutai Timur, tiap bulan satu pesantren itu 5-10 juta disalurkan untuk santri yang miskin (misal 200 santri, 100 nya miskin, maka 100 nya kami bantu). Kemudian Rumah Sakit Kudungga Kami juga kerjasama disana biaya perawatan dan pengobatan warga kurang mampu yang tidak bisa dihandle BPJS, dan masih banyak lagi." pungkasnya Lalu, agenda dibuka langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Keuangan dan Kepegawaian Bapak Dr. Drs. H. Sudirman Latief, S.H., M.Si. beliau menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi rapat koordinasi ini untuk memaksimalkan pengelolaan zakat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sehingga apa yang sudah diprogramkan bisa efektif. "Lewat tangan-tangan kita menyelamatkan saudara kita yang mungkin tidak kepikiran untuk memberikan saudara kita (yang membutuhkan), lewat tangan kitalah (bendaharawan) kita tarik lalu disetor ke BAZNAS (Bank Kaltimtara) kemudian diurus oleh pengurus BAZNAS untuk kemudian dibelanjakan sesuai yg disampaikan tadi. Dengan anggaran yg relatif terbatas tapi karena berkahnya, justru berdasarkan laporan pak ketua tadi keliatannya lebih besar manfaatnya. Bisa dibayangkan kita tidak bisa hitung berapa besar manfaatnya, Allah yang akan membalasnya, yakinlah." jelas Bapak Sudirman Latief. Agenda ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi antara BAZNAS dengan para bendahara pengumpul zakat. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab antara BAZNAS Kutai Timur, Bank Kaltimtara dan OPD terkait yang berlangsung sangat antusias. Lalu, ditutup dengan arahan untuk saling mengatur jadwal pertemuan sosialisasi di setiap OPD. Terimakasih kepada seluruh Forkopimda yang telah hadir semoga koordinasi ini dapat merekatkan silaturrahim dan menjalin kerjasama yang lebih baik lagi.
BERITA15/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Dorong Digitalisasi dan Standarisasi Amil di World Zakat & Waqaf Forum 2025
BAZNAS Dorong Digitalisasi dan Standarisasi Amil di World Zakat & Waqaf Forum 2025
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menegaskan pentingnya transformasi digital dan standarisasi amil dalam memperkuat tata kelola zakat dan wakaf global. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS Bidang Transformasi Digital, Prof. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, MS., MEc., Ph.D., dalam the 14th Annual Meeting and International Conference, World Zakat & Waqf Forum (WZWF) 2025 yang digelar pada tanggal 13-15 Oktober di Kuching, Sarawak, Malaysia. Dalam forum tahunan yang dihadiri berbagai lembaga zakat dan wakaf dunia tersebut, Prof. Nadra menyampaikan, BAZNAS memiliki pengalaman positif dalam penerapan transformasi digital, yang terbukti mampu meningkatkan pengumpulan zakat nasional secara signifikan. “Transformasi digital di BAZNAS telah memberikan dampak nyata terhadap pengumpulan zakat. Di tingkat nasional, sekitar 60 persen dana zakat kini dihimpun melalui kanal digital, sementara di daerah mencapai 20 persen,” ungkapnya, Selasa (14/10/2025). Selain digitalisasi, BAZNAS juga mendorong penerapan sistem sertifikasi dan standarisasi bagi para amil di berbagai negara. Menurut Prof. Nadra, profesionalisme pengelola zakat menjadi kunci penting dalam menjamin akuntabilitas dan keberlanjutan lembaga zakat. “Setiap lembaga zakat dan wakaf perlu memiliki sistem sertifikasi bagi amil dan nazhir. Indonesia sudah memulainya melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS yang kini bisa dilakukan secara daring. Langkah ini penting untuk memastikan para pengelola zakat bekerja secara profesional dan kredibel,” jelasnya. Prof. Nadra menambahkan, BAZNAS berupaya menghadirkan solusi implementatif dalam forum internasional ini, bukan sekadar wacana normatif. “Kami tidak hanya membicarakan tantangan, tetapi juga berbagi pengalaman konkret yang bisa diadopsi oleh lembaga zakat lainnya,” ujarnya. Selain membahas kerja sama digital dan sertifikasi amil, forum juga menyoroti pembentukan WZWF Global Fund, yang diharapkan menjadi wadah penggalangan dana bersama untuk membantu negara-negara miskin. Prof. Nadra menegaskan, inisiatif ini hanya bisa berjalan efektif melalui sistem digital yang transparan dan terintegrasi. Keaktifan BAZNAS di WZWF 2025 ini juga sejalan dengan Misi ke-9 yakni berperan aktif dan menjadi referensi bagi gerakan zakat dunia. Konferensi Internasional WZWF 2025 merupakan ajang pertemuan para pegiat zakat dan wakaf dunia untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pengelolaan zakat dan wakaf secara global guna mencapai tujuan menyejahterakan masyarakat dunia.
BERITA14/10/2025 | Humas Baznas RI
35.000 Paket Bantuan Kemanusiaan Palestina BAZNAS Berhasil Masuk Gaza
35.000 Paket Bantuan Kemanusiaan Palestina BAZNAS Berhasil Masuk Gaza
Sebanyak 35.000 paket bantuan kemanusiaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI akhirnya berhasil masuk ke Gaza setelah sebelumnya sempat tertahan di perbatasan Rafah, Mesir. Paket bantuan pangan terdiri atas bahan-bahan pokok dan makanan siap saji yang dapat langsung dikonsumsi oleh warga di Gaza. Paket-paket tersebut berisi beras, tepung, mie instan, keju, ikan tuna, biskuit kurma, jus, energy bar, kurma, kacang, serta saus dan bumbu-bumbu. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyambut baik gencatan senjata yang memberi ruang bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia bersyukur karena pada momen inilah berbagai bantuan, termasuk dari masyarakat Indonesia, akhirnya bisa kembali menjangkau rakyat Palestina. “Alhamdulillah, akhirnya bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia yang diamanatkan melalui BAZNAS bisa masuk ke Gaza. Setelah sekian lama tertahan di perbatasan, paket-paket ini sudah memasuki wilayah Gaza untuk didistribusikan bagi saudara-saudara kita di sana,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis, di Jakarta (13/10/2025). Kiai Noor juga menegaskan, momentum gencatan senjata ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperkuat aksi kemanusiaan. “BAZNAS akan terus berupaya semaksimal mungkin selama akses masih terbuka. Gencatan senjata ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kepedulian, untuk terus membantu saudara-saudara kita di Palestina yang masih bertahan dalam kondisi sulit,” tuturnya. Kiai Noor berharap,"Semoga bantuan yang sudah masuk ke Gaza ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di sana, serta menjadi penguat semangat bagi mereka untuk terus bertahan di tengah kondisi sulit." BAZNAS memiliki komitmen kuat dalam membantu masyarakat Palestina sesuai komitmen Presiden Prabowo dalam Sidang Majelis Umum PBB yang menegaskan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina.
BERITA13/10/2025 | Humas Baznas RI
Ketua BAZNAS Kutai Timur Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Kutai Timur
Ketua BAZNAS Kutai Timur Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Kutai Timur
Sangatta – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur, Drs. KH. Masnip Sofwan, turut hadir dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Timur yang digelar secara khidmat di Halaman Kantor Bupati Kutai Timur pada Ahad, 12 Oktober 2025. Upacara yang dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, jajaran pemerintah daerah, dan berbagai elemen organisasi ini menjadi momentum penting untuk mengenang sejarah dan perjuangan terbentuknya Kabupaten Kutai Timur sekaligus sebagai ajang refleksi bersama untuk terus membangun daerah. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Kutim menyampaikan apresiasinya atas perjalanan pembangunan daerah selama 26 tahun terakhir dan menegaskan komitmen BAZNAS untuk terus bersinergi mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang amanah dan profesional. “Momentum HUT Kutim ini menjadi pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam membangun daerah. BAZNAS siap terus mendukung visi pembangunan Kutai Timur yang lebih sejahtera dan religius melalui pemanfaatan zakat secara tepat sasaran. Bahkan di tahun ini Rencana Strategis (Renstra) BAZNAS sudah menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutai Timur 2025-2029,” ujar Drs. KH. Masnip Sofwan. Upacara HUT ke-26 ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya lokal, penyerahan penghargaan kepada tokoh-tokoh berprestasi, serta doa bersama untuk kemajuan dan keselamatan daerah. Dengan semangat kebersamaan, BAZNAS Kutim berharap peringatan HUT ke-26 ini menjadi pemacu semangat seluruh elemen masyarakat untuk terus bergerak maju, membangun Kutai Timur yang lebih tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
BERITA12/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
Dirgahayu Kabupaten Kutai Timur ke-26 Tahun
Dirgahayu Kabupaten Kutai Timur ke-26 Tahun
Segenap Keluarga Besar BAZNAS Kabupaten Kutai Timur Mengucapkan "Selamat Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur ke-26". Semoga ini menjadi momentum memperkuat rasa persatuan, kemandirian, dan daya saing daerah.
BERITA12/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Kutim Bantu Biaya Pengobatan Bapak Arif, Pekerja Serabutan yang Alami Patah Kaki
BAZNAS Kutim Bantu Biaya Pengobatan Bapak Arif, Pekerja Serabutan yang Alami Patah Kaki
Sangatta – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur kembali menunjukkan kepeduliannya kepada warga yang membutuhkan. Kali ini, BAZNAS menyalurkan bantuan biaya pengobatan kepada Bapak Arif Rahman, seorang pekerja serabutan yang mengalami patah kaki akibat kecelakaan dan saat ini harus menjalani kontrol rutin ke rumah sakit. Bapak Arif diketahui hidup dalam kondisi serba terbatas. Selain bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bersama istrinya juga menumpang tinggal di rumah kerabat karena belum memiliki tempat tinggal sendiri. Situasi ekonomi yang sulit membuatnya kesulitan membiayai pengobatan kontrol patah kaki, termasuk transportasi bahkan untuk ongkos makan sehari-hari dikarenakan harus berhenti bekerja. Mengetahui kondisi tersebut, BAZNAS Kutim segera merespons dengan menyalurkan bantuan dana sebagai bentuk kepedulian dan amanah dari para muzakki. Bapak Arif mengungkapkan rasa haru dan terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS. Bantuan ini sangat membantu saya untuk bisa terus menjalani pengobatan. Mudah-mudahan Allah membalas semua kebaikan para donatur,” ucapnya. BAZNAS Kutim terus berkomitmen menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran, terutama kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Melalui program bantuan kesehatan ini, diharapkan tidak ada warga kurang mampu yang terabaikan haknya untuk mendapatkan layanan medis yang layak.
BERITA08/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
Program Zmart, ZChicken, dan Z-Auto diluncurkan BAZNAS di Kabupaten Jepara
Program Zmart, ZChicken, dan Z-Auto diluncurkan BAZNAS di Kabupaten Jepara
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali memperkuat peran zakat sebagai instrumen penggerak ekonomi umat melalui peluncuran tiga program unggulan: Zmart, ZChicken, dan Z-Auto di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Peluncuran tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara ini menjadi momentum penting dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi mustahik, selaras dengan Asta Cita ke-3 Pemerintahan Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kewirausahaan dan UMKM. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menyampaikan zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sumber keberkahan bagi umat dan negara. “Dana yang disalurkan BAZNAS ini adalah dana suci, dana zakat. Karena itu harus dikelola dengan hati yang suci dan digunakan untuk hal-hal yang suci pula. Kami ingin setiap program BAZNAS menjadi jalan untuk memuliakan umat,” ujar Saidah dalam sambutannya. Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jepara yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam pengelolaan zakat, termasuk melalui kebijakan pengumpulan zakat bagi ASN. “Langkah yang diambil Pak Bupati Jepara sudah sesuai dengan perintah agama. Dalam ayat zakat disebutkan khudz min amwalihim, yang artinya ambillah zakat. Itu adalah fi’il amr, perintah Allah kepada ulil amri. Maka ketika Bupati mengeluarkan edaran zakat, itu bagian dari menjalankan perintah Allah. Insyaallah daerah yang menegakkan zakat akan diberi ketenangan dan keberkahan,” tutur Saidah. Dalam laporannya, Saidah juga menyinggung capaian nasional penghimpunan zakat yang terus meningkat. “Ketika saya mulai bertugas, penghimpunan zakat nasional berada di angka Rp23 triliun. Tahun kemarin meningkat menjadi Rp41 triliun, dan tahun ini target kami Rp50 triliun. Semua ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya. Ia kemudian berpesan kepada para penerima manfaat agar menggunakan bantuan secara amanah. “Dana zakat ini bukan hanya untuk modal usaha, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas keluarga. Saya berpesan, setiap keluarga mustahik harus punya satu sarjana. Itulah cara kita memutus rantai kemiskinan,” ujarnya. Dalam pelaksanaan program ini, BAZNAS menyalurkan bantuan sebesar Rp827.500.000 untuk 87 mustahik di Kabupaten Jepara, terdiri atas Program Zmart senilai Rp375.000.000 untuk 50 mustahik, ZChicken senilai Rp412.500.000 untuk 35 mustahik, dan Z-Auto senilai Rp40.000.000 untuk 2 mustahik. Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, mengapresiasi langkah BAZNAS RI yang terus hadir mendampingi masyarakat hingga tingkat daerah. “Program BAZNAS seperti Zmart, ZChicken, dan Z-Auto ini luar biasa. Memberikan peluang besar bagi warga Jepara untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi. Kami dari Pemerintah Kabupaten siap mendukung, termasuk dalam pelatihan usaha lanjutan maupun kerja sama pesanan produk dari para mustahik,” ungkap Bupati. Ia menambahkan, pemerintah daerah juga terus menguatkan peran zakat di lingkungan ASN. “Kami telah mengeluarkan keputusan agar ASN menyalurkan zakat melalui BAZNAS. Ini bukan kewajiban yang memaksa, tapi panggilan moral untuk berbagi. Zakat sangat bermanfaat bagi masyarakat dan mampu mengurangi kemiskinan di Jepara,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Abdul Wachid, menilai, kehadiran BAZNAS telah membawa dampak nyata dalam pemberdayaan masyarakat. “BAZNAS ini lembaga luar biasa. Kehadirannya dirasakan langsung oleh rakyat, tidak hanya di pusat tapi sampai ke kabupaten seperti Jepara. Hari ini Jepara termasuk penerima bantuan terbesar di Jawa Tengah. Kami di Komisi VIII akan terus mendukung agar program-program seperti ini semakin luas dan bermanfaat,” kata Wachid. Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Wakil Ketua IV, Bapak Sholahudin Aly, SH, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Jepara, Ir. Sholih, MM, beserta jajarannya. Turut hadir para pimpinan Forkopimda, kepala OPD, tamu undangan, dan para penerima manfaat program. Untuk diketahui, Program Zmart, ZChicken, dan Z-Auto merupakan inisiatif pemberdayaan ekonomi BAZNAS yang dirancang untuk mendorong kemandirian usaha mustahik. Program Zmart berfokus pada usaha ritel mikro dan telah menjangkau 3.831 mustahik di 34 provinsi dan 83 kabupaten/kota hingga Agustus 2025. ZChicken bergerak di bidang kuliner ayam goreng cepat saji dan telah memberdayakan 2.185 mustahik di 11 provinsi dan 64 kabupaten/kota, sedangkan Z-Auto yang bergerak di bidang otomotif telah membantu 577 mustahik di 18 provinsi dan 77 kabupaten/kota.
BERITA08/10/2025 | Humas Baznas RI
BAZNAS RI dan BNN Bersinergi Entaskan Kemiskinan demi Cegah Peredaran Narkoba
BAZNAS RI dan BNN Bersinergi Entaskan Kemiskinan demi Cegah Peredaran Narkoba
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengoptimalisasi penghimpunan zakat di lingkungan BNN. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan, khususnya di kawasan rawan narkotika. Penandatanganan PKS tersebut berlangsung di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Turut hadir Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Mohamad Arifin Purwakananta, S.IKom., M.I.Kom., CWC., CFRM., Sestama BNN RI, Irjen Pol. Tantan Sulistyana, S.H., S.I.K.,M.M., Plt Dep Dayamas BNN RI, Drs. Yuki Ruchimat, Direktur Kerja Sama BNN RI, Dr. R.M. Aria T.M. Wibisono, beserta jajaran. Dalam sambutannya, Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Mohamad Arifin Purwakananta, S.IKom., M.I.Kom., CWC., CFRM., menyampaikan apresiasi atas kerja sama strategis ini. Ia menilai kolaborasi antara BAZNAS dan BNN menjadi langkah penting dalam memperluas jangkauan zakat serta mengoptimalkan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan. "BAZNAS berkomitmen memberikan fasilitasi dan pelayanan terbaik agar zakat yang ditunaikan oleh semua masyarakat, termasuk para pegawai BNN dapat disalurkan secara tepat sasaran dan membawa dampak nyata bagi para mustahik," kata Arifin. Lebih lanjut, Arifin menekankan, BAZNAS berpegang pada prinsip 3A dalam pengelolaan zakat, yaitu aman syariah, aman regulasi, dan aman NKRI. “Seluruh kegiatan BAZNAS dilaksanakan sesuai syariah, mematuhi regulasi, serta mendukung tujuan negara. Dana zakat yang dihimpun tidak digunakan untuk kepentingan negara, tetapi untuk membantu negara membangun kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. "Melalui sinergi ini, kami (BAZNAS) berharap dapat mendorong masyarakat agar berdaya secara ekonomi sekaligus mempersempit ruang bagi penyalahgunaan narkotika," ucap Arifin. Sementara itu, Sekretaris Utama BNN RI, Irjen Pol. Tantan Sulistyana, S.H., S.I.K., M.M., menilai kerja sama dengan BAZNAS merupakan langkah penting dalam memperkuat strategi penanggulangan narkotika melalui pendekatan sosial dan ekonomi. Menurutnya, permasalahan narkotika di Indonesia sangat kompleks sehingga membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk lembaga seperti BAZNAS. “Melalui kerja sama ini, kami berharap zakat yang dihimpun dapat memperkuat berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk mendukung program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika), khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan narkotika,” ujar Tantan. “Banyak masyarakat di daerah rawan narkotika yang menganggur dan tidak memiliki pekerjaan, sehingga rentan direkrut oleh jaringan pengedar. Melalui dukungan BAZNAS, mereka dapat memperoleh pelatihan dan bantuan ekonomi agar mandiri serta terhindar dari rayuan para bandar narkoba,” kata Tantan. Lebih lanjut, Tantan menyampaikan, di lingkungan BNN terdapat potensi besar untuk mendukung program zakat, dengan sekitar 5.600 ASN dan 4.000-an personel mitra, sehingga totalnya sekitar 10.000 pegawai. Potensi ini diharapkan dapat dimaksimalkan untuk mendukung penghimpunan zakat melalui BAZNAS. Sebagai bentuk komitmen, lanjut Tantan, BNN juga siap memfasilitasi kegiatan sosialisasi zakat bagi seluruh pegawai di 34 provinsi dan 182 kabupaten/kota. “Kami siap memfasilitasi sosialisasi baik secara langsung maupun hybrid. Saya sendiri akan menjadi yang pertama menunaikan zakat melalui virtual account, dan saya berharap langkah ini dapat diikuti para pejabat serta seluruh pegawai BNN,” kata Tantan. Ia menegaskan, sinergi ini diharapkan tidak berhenti pada penghimpunan zakat, tetapi juga berkembang menjadi kerja sama di bidang sosial, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat. “Semoga kolaborasi ini menjadi pintu masuk bagi upaya bersama dalam membangun masyarakat yang sejahtera, produktif, dan bebas narkotika,” ucapnya.
BERITA08/10/2025 | Humas Baznas RI
BAZNAS Gelar Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif
BAZNAS Gelar Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI membuka secara resmi Bootcamp BAZNAS Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Usaha Industri Kreatif, yang diselenggarakan di IPB University, Bogor, Selasa (7/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi umat, khususnya melalui pengembangan wirausaha santri di berbagai daerah. Dengan tagline “Santri Mandiri, Ekonomi Berdikari”, program ini terselenggara melalui kolaborasi antara BAZNAS RI dan IPB University, khususnya melalui Lembaga Riset Internasional Pembangunan Sosial, Ekonomi, dan Kawasan (LRI) serta Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3). Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, M.Pd., NLP, menyampaikan, BAZNAS terus berkomitmen menumbuhkan kemandirian ekonomi umat melalui program-program pemberdayaan berbasis pesantren. Salah satunya adalah Program Santripreneur, yang menjadi program prioritas nasional. “BAZNAS Santripreneur hadir untuk melahirkan generasi santri yang produktif, inovatif, dan mandiri secara ekonomi sesuai prinsip syariah. Program ini tidak hanya memberi bantuan modal, tapi juga pendampingan dan pelatihan agar santri benar-benar siap menjadi pelaku usaha,” ujar Fikri. Ia menambahkan, program ini menyasar santri tingkat akhir dan alumni pesantren, baik yang sudah memiliki usaha maupun yang baru ingin memulai. Melalui pendekatan pelatihan dan mentoring bisnis, santri didorong untuk mengembangkan potensi ekonomi pesantren dan menjadi pelaku usaha yang berdaya saing. Program BAZNAS Santripreneur telah berjalan sejak tahun 2022 dan menunjukkan capaian yang signifikan. Hingga tahun 2025, program ini telah membantu dan mendampingi 1.205 santri dari 948 pondok pesantren di 225 kabupaten/kota pada 28 provinsi di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan rata-rata pendapatan usaha santri sebesar 30,3 persen, dari Rp3.158.947 sebelum pendampingan menjadi Rp4.106.632 setelah menerima dukungan program dari BAZNAS. Melanjutkan keberhasilan tersebut, pada tahun 2025 BAZNAS kembali menyelenggarakan Santripreneur Kompetisi 2025 dengan tiga fokus usaha, yaitu peternakan, industri kreatif, dan travel haji serta umrah. Kompetisi ini menarik minat besar dari para santri di seluruh Indonesia. Proses seleksi yang berlangsung dari Agustus hingga September 2025 diikuti oleh 2.900 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terpilih 100 peserta terbaik dan selanjutnya diseleksi menjadi 50 finalis yang mengikuti bootcamp di IPB University. “Santri-santri yang hadir di sini adalah peserta terpilih yang telah melalui seleksi yang ketat. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif dan pendampingan dari para pakar profesional di bidang usaha masing-masing. Harapannya, kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperluas wawasan, memperkuat jejaring, dan meningkatkan kapasitas usaha,” tambahnya. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc.Agr, selaku Kepala LRI IPB University, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dibangun antara BAZNAS dan IPB. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sinergi penting antara lembaga zakat dan dunia akademik dalam memperkuat kapasitas wirausaha santri. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi antara lembaga zakat dan perguruan tinggi dalam membangun kapasitas santri agar menjadi pelaku usaha yang unggul, kreatif, dan berdaya saing. Melalui kegiatan seperti ini, kita menggabungkan ilmu, iman, dan amal dalam satu gerakan pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Prof. Arya. Sementara itu, Prof. Dr. rer.nat. Jaenal Effendi, S.Ag., MA, Kepala PSP3 IPB University, menjelaskan, bootcamp ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir antara IPB University dan BAZNAS dalam pendampingan kewirausahaan santri. “Alhamdulillah, kami di IPB bersyukur dapat terus bekerja sama dengan BAZNAS. Program ini menjadi wadah bagi para santri yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk menjadi wirausahawan yang bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya, dari kegiatan ini lahir santri-santri yang tidak hanya berilmu dan berakhlak, tetapi juga berjiwa entrepreneur yang menggerakkan ekonomi umat,” tutur Prof. Jaenal. Melalui Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif, BAZNAS RI berharap program ini dapat menjadi katalisator dalam membangun kemandirian ekonomi pesantren serta mendorong terciptanya ekosistem ekonomi umat yang lebih kuat dan berkeadilan.
BERITA07/10/2025 | Humas Baznas RI
Kordinasi dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PAI ke BAZNAS Kutim
Kordinasi dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PAI ke BAZNAS Kutim
Sangatta – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kabupaten Kutai Timur melakukan kunjungan koordinasi ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur pada Selasa, 07 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin sinergi dalam mendukung program-program keagamaan di lingkungan sekolah, khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk kegiatan pendidikan dan sosial keagamaan. Tim MGMP PAI Kutim menyampaikan bahwa koordinasi ini merupakan langkah strategis dalam menguatkan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan lembaga zakat untuk mendukung siswa-siswi yang kurang mampu. Sementara itu, Ketua BAZNAS Kutim, Drs. KH. Masnp Sofwan, menyambut baik inisiatif dari MGMP PAI. Ia menyatakan kesiapan BAZNAS untuk bersinergi dengan para guru agama dalam menyukseskan berbagai program pendidikan berbasis keislaman. Kunjungan koordinasi ini ditutup dengan diskusi terbuka mengenai rencana program bersama ke depan, seperti pengumpulan ZIS di lingkungan sekolah seperti adanya rencana program GALIBU (Gerakan Infak Lima Ribu), hingga penyaluran beasiswa pendidikan. Melalui sinergi ini, diharapkan pendidikan agama Islam di Kutai Timur semakin kuat dan berdampak positif bagi perkembangan karakter para generasi muda maupun para pengajar.
BERITA07/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Distribusikan 5000 Paket Sajian Berkah Bergizi di Sukabumi
BAZNAS Distribusikan 5000 Paket Sajian Berkah Bergizi di Sukabumi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Bank Makanan melaksanakan kegiatan “Sajian Berkah Bergizi” dengan mendistribusikan 5.000 paket makanan siap santap kepada masyarakat miskin dan santri pondok pesantren di wilayah Pelabuhanratu dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan melalui pengoperasian dapur umum lapangan yang dikelola secara gotong royong bersama masyarakat sekitar. Dua dapur umum didirikan di Desa Citepus dan Desa Sukamaju, wilayah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, nelayan, dan pekerja sektor informal. Selain melibatkan masyarakat dalam proses memasak dan pengemasan, bahan-bahan untuk paket makanan juga dibeli dari pedagang kecil di pasar tradisional setempat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya BAZNAS untuk memperkuat ekonomi lokal di tengah kegiatan sosial kemanusiaan. “Kami ingin memastikan bantuan pangan ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi para pelaku ekonomi kecil di sekitar lokasi kegiatan. Dengan membeli bahan dari pedagang lokal, dampaknya bisa berlapis, menolong warga yang membutuhkan sekaligus memberdayakan ekonomi rakyat,” ujar Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/10/2025). Menurut Saidah, distribusi paket makanan ini merupakan bagian dari strategi BAZNAS dalam memperluas akses masyarakat terhadap pangan bergizi, terutama bagi kelompok rentan seperti santri dan keluarga prasejahtera. “Banyak masyarakat di pelosok yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi harian karena kondisi ekonomi. Melalui Bank Makanan, kami ingin menghadirkan solusi cepat, bergizi, dan bermartabat bagi mereka,” kata Saidah. Ia menambahkan, kolaborasi antara lembaga zakat, masyarakat, dan pesantren menjadi kunci keberhasilan program ini. Partisipasi warga yang turut membantu proses masak hingga distribusi menunjukkan kuatnya nilai solidaritas dan gotong royong di tengah masyarakat. “Semangat berbagi dan kebersamaan inilah yang menjadi ruh zakat. BAZNAS hadir bukan hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga menumbuhkan kepedulian dan kemandirian umat,” tutur Saidah menegaskan. Program Bank Makanan BAZNAS merupakan salah satu upaya memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan dan membutuhkan melalui pendekatan kolaboratif, yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu meringankan beban masyarakat rentan dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi.
BERITA06/10/2025 | Humas Baznas RI
Setelah dibantu BAZNAS, Zmart di Jateng Merai Omset 17 Juta Perbulan
Setelah dibantu BAZNAS, Zmart di Jateng Merai Omset 17 Juta Perbulan
Program Zmart yang digulirkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus menunjukkan dampak nyata bagi pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Salah satunya dialami Faizatun Nasiroh, pedagang kelontong asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang kini berhasil meraih omzet sekitar Rp17 juta hingga Rp21 juta per bulan setelah mendapatkan pendampingan dari program tersebut. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan bahwa Zmart merupakan salah satu program unggulan BAZNAS dalam memberdayakan mustahik melalui penguatan usaha ritel mikro. “Program Zmart ini kami rancang untuk membantu para mustahik yang memiliki usaha kecil, terutama warung kelontong, agar lebih berkembang dan berdaya saing. Bantuan tidak hanya berupa modal usaha, tapi juga branding, pendampingan, hingga manajemen usaha yang lebih baik,” ujar Saidah di Jakarta, Senin (6/10/2025). Saidah menegaskan, keberhasilan Faizatun menjadi bukti nyata zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan keluarga mustahik. Semakin banyak mustahik yang terbantu, semakin besar pula kontribusi zakat dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. “Ketika mustahik bertransformasi menjadi muzaki, di situlah tujuan utama zakat tercapai. Hal ini yang terus BAZNAS dorong melalui berbagai program pemberdayaan, termasuk Zmart,” ucap Saidah. Sementara itu, Faizatun mengaku bersyukur atas dukungan BAZNAS yang membuat usahanya semakin berkembang. Ia mengaku sempat bingung mengatur modal dan stok barang, tapi setelah ada pendampingan Zmart, usahanya lebih tertata dan omzet pun stabil. “Alhamdulillah, setelah dibantu program Zmart BAZNAS, warung saya jadi lebih tertata dan barang dagangan juga lebih lengkap. Pendapatan harian jadi lebih pasti, di kisaran tujuh ratus ribu rupiah,” tutur Faizatun dengan penuh syukur. Ia menambahkan, bantuan dari BAZNAS tidak hanya memberikan modal, namun juga menghadirkan pengetahuan baru dalam mengelola warung secara lebih profesional. Hal itu membuat dirinya semakin percaya diri dalam menjalankan usaha yang kini mampu menopang kebutuhan keluarga. “Harapannya, warung ini bisa terus maju dan besar. Saya berterima kasih kepada BAZNAS dan semua yang telah berzakat, karena zakat mereka telah membuka jalan rezeki dan harapan baru bagi saya dan keluarga,” ungkapnya.
BERITA06/10/2025 | Humas Baznas RI
Pelepasan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan STAIS dari BAZNAS Kutim
Pelepasan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan STAIS dari BAZNAS Kutim
Sangatta - 06 Oktober 2025 BAZNAS Kabupaten Kutai Timur melakukan ceremony pelepasan 5 Mahasiswi PKL STAIS oleh Ketua Drs. KH. Masnip Sofwan langsung diserahkan kembali kepada Dosen Pembimbing STAIS Ibu Imrona Hayati, M.Pd.Pak Masnip berharap selama 1 bulan lebih Tim PKL belajar langsung di BAZNAS baik dalam ruangan hingga turun ke lapangan dapat meningkatkan wawasan mahasiswi PKL dalam terjun langsung berhubungan dengan masyarakat dan menjadi bekal dikemudian hari.Ibu Imrona pun menyampaikan terimakasih maupun permohonan maaf bila banyak kekurangan mahasiswi dalam bertutur kata dan kedepannya jika melakukan penelitian dapat bekerjasama dengan lebih baik.
BERITA06/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
Zakat dan Solidaritas Sosial: Senjata Ampuh Melawan Kemiskinan
Zakat dan Solidaritas Sosial: Senjata Ampuh Melawan Kemiskinan
Oleh: Inayatullah A. Hasyim Ketua LAZ Islamic Relief Indonesia. Dalam pusaran zaman yang kian kompleks, kemiskinan tetap menjadi duri dalam daging kemanusiaan. Ia bukan hanya sekadar persoalan angka dan statistik, melainkan luka mendalam yang menggerus martabat dan, dalam tingkat yang ekstrem, dapat menggerus keyakinan. Islam memandang kemiskinan sebagai ujian sekaligus tantangan kolektif yang harus dihadapi dengan kekuatan iman, akal, dan sistem yang berkeadilan. Nabi Muhammad Saw. telah mengingatkan kita akan bahaya laten dari kemelaratan melalui sabdanya yang tajam: "Hampir saja kemiskinan itu menjadi kekafiran." (HR. Al-Baihaqi). Peringatan Nabi ini bukanlah hukuman bagi mereka yang tertimpa kesulitan hidup, melainkan sirene peringatan bagi segenap komunitas, terlebih para pemangku amanah, tentang efek domino yang diakibatkan oleh kemiskinan. Saat seseorang dicekik oleh kesulitan hidup yang akut, benteng imannya bisa goyah. Keputusasaan dapat menjadi gerbang menuju tindakan di luar batas, bahkan kealpaan terhadap Sang Pemberi Rezeki. Maka, membiarkan saudara sebangsa terbelit kemiskinan adalah bentuk kelalaian terhadap ancaman yang mengintai fondasi akidah umat. Gema peringatan Nabi ini bergaung lantang dalam ucapan Sang Pelindung Kaum Mustadh'afin, Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah, yang dengan semangat membara menyatakan: "Seandainya kemiskinan itu adalah seorang manusia, niscaya akan aku bunuh dia." Ini adalah deklarasi perang. Sebuah tekad bulat untuk tidak berkompromi dengan musuh kemanusiaan yang bernama kemiskinan. Ali melihat kemiskinan sebagai lawan yang harus dihadapi dan dikalahkan, bukan ditakuti atau diratapi. "Membunuh" kemiskinan berarti membangun peradaban yang memanusiakan manusia, mengembalikan hak mereka untuk hidup layak, dan memberdayakan potensi mereka yang terpasung. Dalam konteks kekinian, ini diterjemahkan sebagai komitmen total untuk menata ulang sistem ekonomi yang timpang, memperkuat jaring pengaman sosial, dan memastikan akses keadilan bagi semua. Lalu, bagaimanakah Islam merancang strategi ofensif untuk "membunuh" kemiskinan ini? Di sinilah kita menyelami kedalaman fikih zakat dan solidaritas sosial yang menjadi pilar ekonomi Islam. Prof. Dr. Yusuf Al-Qardhawi, dalam karyanya yang monumental, "Daur al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtishad al-Islami" (Peran Nilai dan Moral dalam Ekonomi Islam), dengan cermat menjelaskan hakikat zakat yang sesungguhnya. Beliau menulis: "Maka zakat itu bukanlah sedekah sukarela, bukan pula pemberian yang bersifat pilihan. Ia adalah hak yang diwajibkan, sebuah kewajiban yang pasti, yang disyariatkan oleh (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, untuk hikmah-hikmah yang agung dan kemaslahatan yang besar. Di dalamnya terdapat penyucian bagi jiwa orang-orang kaya dari sifat pelit dan kikir, dan di dalamnya pula terdapat pembersihan bagi jiwa orang-orang miskin dari rasa dendam dan iri hati. Serta, di dalamnya terdapat penguatan bagi ikatan persaudaraan antara berbagai lapisan masyarakat." Kutipan Al-Qardhawi ini menerangi jalan. Zakat bukan sekadar ritual pemindahan harta, melainkan sebuah rekayasa sosial-ilahiah yang brilian. Ia adalah instrumen aktif untuk melakukan redistribusi kekayaan secara sistematis, mencegah penumpukan kapital (QS. Al-Hasyr: 7), dan pada saat yang bersamaan, melakukan terapi spiritual bagi kedua belah pihak: si kaya dan si miskin. Zakat membersihkan hati yang kaya dari karat cinta dunia dan membersihkan hati yang miskin dari api dengki. Pada akhirnya, ia merajut benang-benang persaudaraan yang mungkin putus akibat kesenjangan. Namun, bagi Al-Qardhawi, zakat harus berjalan beriringan dengan pembangunan sistem ekonomi yang beretika. Ekonomi Islam bukanlah ekonomi bebas nilai, melainkan ekonomi yang digerakkan oleh nilai-nilai luhur seperti keadilan, amanah, dan kepedulian. Konsep 'iffah (menjaga kehormatan) mendorong si miskin untuk berusaha mandiri, sementara konsep sakh?' (kedermawanan) dan mas'uliyyah (tanggung jawab) mendorong si kaya untuk bergerak aktif mengentaskan kemiskinan. Dalam konteks Indonesia, potensi zakat, infak, dan sedekah adalah lautan ketakwaan yang belum sepenuhnya digali. Dengan populasi muslim terbesar di dunia, jika kesadaran berzakat dikelola dengan profesionalitas dan integritas tinggi, dana yang terkumpul akan menjadi modal sosial yang dahsyat. Dana ini harus dialihkan dari pola karitatif yang bersifat temporer menuju pendekatan pemberdayaan yang transformatif: membuka akses pendidikan dan kesehatan, menyediakan modal usaha bagi sektor riil, dan melatih keterampilan yang dibutuhkan zaman. Oleh sebab itu, perang melawan kemiskinan adalah jihad peradaban. Ia memerlukan tiga senjata utama: pertama, senjata spiritual dengan menghidupkan kesadaran akan bahaya kemiskinan dan keutamaan solidaritas. Kedua, senjata sistemik dengan memperkuat lembaga zakat dan wakaf menjadi lembaga modern yang transparan dan berdaya dampak. Ketiga, senjata kebijakan dengan memastikan negara hadir menciptakan ekosistem yang adil, di mana kesenjangan dapat dipersempit dan mobilitas sosial terbuka lebar. Dengan merenungkan hadis Nabi, meneladani semangat Ali bin Abi Thalib, dan mendalami pandangan Syaikh Al-Qardhawi, kita diingatkan bahwa membunuh kemiskinan adalah tugas suci kita bersama. Zakat dan solidaritas sosial adalah senjata ampuh warisan Nabi yang terbukti keandalannya. Mari bergabung bersama Islamic Relief, sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama untuk menjadi bagian dari pengentasan kemiskinan tersebut. Kami punya beragam program, antara lain, Islamic Ultra Poor Graduation yang diharapkan bisa menjadi wasilah mengangkat orang dari kubangan kemiskinan. Hanya dengan cara seperti itulah kita dapat mewujudkan masyarakat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur — negeri yang baik dan mendapat ampunan Tuhan. Wallahu a'lam bish-shawab.
BERITA03/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Kutim Salurkan Bantuan Zakat melalui Program ZCD untuk Pemberdayaan Kelompok Mustahik Hortikultura
BAZNAS Kutim Salurkan Bantuan Zakat melalui Program ZCD untuk Pemberdayaan Kelompok Mustahik Hortikultura
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kutai Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan ekonomi umat melalui penyaluran bantuan zakat produktif. Kali ini, bantuan disalurkan melalui program Zakat Community Development (ZCD) kepada kelompok mustahik di sektor hortikultura. Program ZCD ini menyasar masyarakat kurang mampu yang menggantungkan hidup dari hasil perkebunan, seperti sayuran tomat, cabai, kacang panjang dan komoditas lokal lainnya. Ketua BAZNAS Kutim menyampaikan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi mustahik, agar mereka dapat naik kelas menjadi muzaki di masa depan, minimal menjadi orang yang berinfak atau munfik. Program ZCD BAZNAS menjadi bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi instrumen penting dalam pembangunan ekonomi umat. Dengan pendekatan komunitas dan pendampingan berkelanjutan, diharapkan para mustahik tidak hanya terbantu secara finansial, tetapi juga mampu tumbuh secara ekonomi dan sosial.
BERITA02/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS Kutim Salurkan Bantuan Rehab Rumah
BAZNAS Kutim Salurkan Bantuan Rehab Rumah
Alhamdulillah BAZNAS Kabupaten Kutai Timur dengan salah satu agendanya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung program penanggulangan kemiskinan, telah disalurkan bantuan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Muara Ancalong dan Kombeng. Program ini bertujuan untuk membantu khususnya lansia yang tinggal di rumah dengan kondisi fisik yang tidak layak huni agar dapat memiliki tempat tinggal yang aman, sehat, dan nyaman.Terimakasih seluruh Muzaki dan untuk pemerintah setempat yang telah membantu melakukan penyerahan dan mendampingi proses rehab yang akan berlangsung selama 40 hari ke depan.
BERITA02/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
BAZNAS RI Siapkan ICONZ ke-9 sebagai Pusat Inovasi dan Kolaborasi Zakat Dunia
BAZNAS RI Siapkan ICONZ ke-9 sebagai Pusat Inovasi dan Kolaborasi Zakat Dunia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mematangkan persiapan penyelenggaraan International Conference on Zakat (ICONZ) ke-9. Forum tahunan ini akan menjadi ajang strategis untuk memperkuat peran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), mendorong pengembangan filantropi, serta meningkatkan kesejahteraan umat di tingkat global. International Conference on Zakat (ICONZ) ke-9 dijadwalkan berlangsung pada 9–11 Desember 2025 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia. ICONZ ke-9 yang bertema “Penguatan Kebijakan dan Inovasi Zakat untuk Kesejahteraan Masyarakat” akan mempertemukan pemangku kepentingan zakat, filantropi, dan akademisi dari berbagai negara. Melalui forum ini, diharapkan lahir terobosan baru yang memperkuat kontribusi zakat dalam mengatasi persoalan kemiskinan dunia. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menilai ICONZ sebagai forum yang konsisten berkontribusi dalam penguatan khazanah keilmuan zakat. “ICONZ telah dirancang sejak beberapa tahun lalu dan kini memasuki penyelenggaraan ke-9. Hasilnya luar biasa, sepanjang perjalanan itu, forum ini berhasil melahirkan banyak gagasan besar dan menjadikan Indonesia bagian penting dalam kajian zakat, infak, dan sedekah di tingkat global,” kata Kiai Noor dalam sambutannya pada Road to ICONZ ke-9 yang digelar virtual dan disiarkan di kanal YouTube BAZNAS TV, Kamis (2/10/2025). Kiai Noor menegaskan empat poin utama dari ICONZ ke-9. Pertama, forum ini menjadi wadah penggalian ilmu zakat dari berbagai perspektif. Kedua, ICONZ membuka ruang untuk memperkuat hubungan antarnegara yang memiliki organisasi zakat. Ketiga, forum ini diharapkan memperluas kerja sama dengan filantropi global, tidak terbatas pada negara berpenduduk muslim. "Dengan demikian, ICONZ tidak membatasi peserta hanya dari negara-negara yang memiliki organisasi zakat, tetapi juga bisa mengundang filantropi global lainnya. Kita tahu bahwa saat ini banyak filantropi berkembang di negara-negara Barat, misalnya Bill Gates dan lainnya. Harapan kami, ICONZ dapat bekerja sama dan melibatkan mereka dalam aksi-aksi kemanusiaan maupun filantropi internasional," jelasnya Lebih lanjut, Kiai Noor menyebut poin keempat yakni memastikan misi ICONZ ke-9 berjalan dengan semangat kebersamaan. Termasuk di dalamnya aksi kemanusiaan untuk Palestina maupun negara lain yang membutuhkan. “Zakat untuk dunia, bukan hanya untuk dunia Islam,” tegasnya. Ia menambahkan, perubahan sosial yang cepat, perkembangan teknologi disruptif, serta tuntutan akuntabilitas dan transparansi yang semakin tinggi, menuntut pengelolaan zakat dilakukan dengan cara yang lebih modern. “Inovasi adalah kunci, dan kolaborasi adalah bahan bakarnya. Untuk itu BAZNAS menginisiasi forum ini sebagai rumah besar, Laboratorium Manajemen Zakat (LMZ),” ujarnya. “Melalui forum ini, kami berharap lahir rekomendasi kebijakan inovatif yang memperkuat tata kelola zakat nasional, terjalin kolaborasi erat antara akademisi, pemerintah, dan lembaga zakat, meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya pengelolaan zakat yang modern dan profesional, serta menjadi jembatan untuk mempromosikan ICONZ ke-9 sebagai ajang kolaborasi global dan pusat inovasi zakat dunia,” ujar Kiai Noor. Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof. (H.C.) Dr. Zainulbahar Noor, SE., M.Ec., menegaskan, posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menjadikan forum ini sangat penting. “Kehidupan perzakatan di Indonesia adalah sesuatu yang mutlak. Zakat yang terkumpul dari umat Islam bisa berdampingan dengan rencana anggaran belanja pemerintah nasional dalam mensejahterakan masyarakat,” katanya. Zainulbahar menargetkan agar zakat dapat berkontribusi lebih signifikan dalam pengentasan kemiskinan. “Harapan kita, dengan langkah-langkah baru, jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia yang kini sekitar 2 juta orang dapat dientaskan pada 2030, sehingga menuju Indonesia Emas 2045, tingkat kemiskinan bisa 0 persen,” ucapnya. Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si., menegaskan zakat memiliki posisi strategis dalam pembangunan sosial nasional. Ia menekankan, strategi percepatan pengentasan kemiskinan memerlukan sinergi semua pihak, baik APBN, APBD, maupun filantropi. Bantuan sosial dipandang hanya sebagai intervensi sementara, sementara program pemberdayaan menjadi kunci agar masyarakat miskin bisa naik kelas. "Pengelolaan zakat nasional memberi dampak nyata. Pada 2024, jumlah mustahik yang berhasil keluar dari kemiskinan meningkat 133 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini memperlihatkan potensi zakat yang dihimpun dengan baik dapat membawa perubahan besar," ucapnya.
BERITA02/10/2025 | Humas Baznas RI
BAZNAS RI Salurkan Bantuan Pangan bagi Penyintas Kebakaran di Tamansari Jakarta Barat
BAZNAS RI Salurkan Bantuan Pangan bagi Penyintas Kebakaran di Tamansari Jakarta Barat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, pendirian tenda pelayanan dapur air, hingga penyediaan air mineral untuk warga yang terdampak kebakaran di Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (30/9/2025) malam itu menghanguskan pemukiman padat penduduk. Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik dari sebuah kipas angin. Akibat musibah tersebut, sebanyak 316 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.256 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Menanggapi kejadian tersebut, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Hj. Saidah Sakwan, MA, menyampaikan rasa keprihatinannya. Ia menegaskan, BAZNAS hadir untuk membantu meringankan beban para korban melalui aksi nyata di lapangan. “BAZNAS hadir melalui Tim BAZNAS Tanggap Bencana untuk meringankan beban para korban kebakaran. Bantuan ini adalah wujud kepedulian umat yang disalurkan melalui zakat, infak, dan sedekah. Kami berharap, apa yang diberikan bisa membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat,” kata Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/10/2025). Saidah mengatakan, dalam kondisi darurat seperti kebakaran, penyediaan minuman dan makanan siap saji sangat diperlukan bagi para pengungsi. Karena itu, lanjutnya, BAZNAS mengutamakan bantuan pangan cepat dan praktis sebagai langkah awal dalam mendampingi warga yang terdampak. "Kebutuhan air dan makanan siap saji tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan darurat, tetapi juga dapat dirancang agar tetap mengandung nutrisi yang seimbang," jelas Saidah Menurutnya, selama masa pengungsian, ketersediaan pangan sangat terbatas di lokasi kejadian. Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian utama BAZNAS dalam penyaluran bantuan di lokasi bencana. Ia menambahkan, Tim BTB BAZNAS juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, perangkat kelurahan, serta pihak terkait untuk memastikan distribusi bantuan berjalan efektif. “Kolaborasi ini penting agar masyarakat terdampak segera mendapatkan hak mereka dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya. “Bencana ini bukan hanya menghilangkan rumah, tapi juga harapan dan sumber penghidupan. BAZNAS berkomitmen untuk terus hadir menjadi bagian dari solusi agar masyarakat terdampak bisa segera pulih,” ucap Saidah. Hingga kini, penanganan korban kebakaran masih terus berjalan, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk BAZNAS.
BERITA02/10/2025 | Humas BAZNAS Kutim
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat